MAKALAH
PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
PERANAN
IPTEK DALAM ISLAM
UNTUK
MENINGKATKAN IMAN MANUSIA
DOSEN
PEMBIMBING:
(nama pembimbing)
(nama pembimbing)
DISUSUN OLEH:
NAMA : (nama kamu)
NPM : (npm kamu)
UNIVERSITAS
ISLAM KALIMANTAN
MUHAMMAD
ARSYAD AL-BANJARY
(UNISKA)
FAKULTAS
EKONOMI MANAJEMEN
2013
/ 1434 H
_________________________________________________________________________
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahirabbilalamin.
Segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat,
taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan judul ”PERANAN
IPTEK DALAM ISLAM UNTUK MENINGKATKAN IMAN MANUSIA”.
Dalam
penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena
itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: Kedua orang
tua dan segenap keluarga besar penulis yang telah memberikan dukungan, kasih,
dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal,
semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah
yang lebih baik lagi.Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari
kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat
lebih baik lagi.
Akhir
kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
(daerah kamu),(bulan dan tahun pembuatan)
Penyusun
(nama kamu)
______________________________________________
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................. ii
DAFTAR ISI .......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2. Tujuan............................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................ 2
2.1. Pengertian IPTEK dan ISLAM.......................................................... 2
2.2. Hubungan IPTEK dan ISLAM......................................................... 3
2.3. Alasan Umat Islam di tuntut menguasai IPTEK................................ 4
2.4. Dampak IPTEK bagi Keimanan Umat Islam..................................... 5
BAB III PENUTUP................................................................................. 8
3.1. Kesimpulan ...................................................................................... 8
3.2. Saran ................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 10
__________________________________________________________________________
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Menurut perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) sekarang yang semakin pesat dan sangat di
tuntut untuk mempelajarinya , maka dari situ pula perkembangan Islam mulai
terlupakan. IPTEK yang mempunyai dua sisi dampak bagi manusia, yakni dampak
positiv dan dampak negativ. Dampak Positiv bagi manusia yaitu dapat mempermudah
pekerjaan kantor , rumah maupun lainnya, Contohnya seperti Komputer di temukan
oleh Charles Babbage . Zaman dahulu komputer belum ada,
manusia menuangkan karyanya hanya menggunakan tinta dan kertas , itu pun perlu
berhari-hari untuk menyelesaikannya.Semenjak adanya komputer, pekerjaan
tersebut lebih mudah , hanya mengandalkan kelincahan tangan dalam menekan
tombol-tombol keyboard pada komputer. Sekarang Komputer , di kembangkan kembali
dalam bentuk Laptop,Notebook,maupun tablet. Seiring dengan majunya perkembangan
zaman, IPTEK menjadi sasaran utama dan menjadi kebutuhan utama yang di perlukan
bagi manusia.
Namun, IPTEK juga dapat berdampak Negativ
bagi manusia, yang dapat merusak moral manusia , bahkan iman manusia.Semakin
tinggi IPTEK yang di miliki manusia, maka semakin canggihlah alat maupun
kebutuhan yang tercipta, Contohnya Seperti Bom Atom, yang dapat menewaskan
banyak korban jika Bom itu di aktiv kan dan di salah gunakan. Ada pula Pukat
Harimau,Pistol. Selain berbentuk alat, ada pula dampak IPTEK yang mempengaruhi
langsung pikiran manusia, yaitu pada Internet . Yang Sekarang ini menjadi trand
center bagi kalangan muda. Banyak Dampak negative yang ada di Internet , salah
satunya adanya situs Porno yang mungkin sangat mudah di akses untuk semua umur.
Internet tersebut sangat mengganggu daya pikir manusia,perasaan, hingga
keimanan manusia.
Dan dari sinilah , Peran agama harus di
tingkatkan dan lebih di kaji ulang , agar IPTEK tidak di salah gunakan.
1.2. Tujuan
Makalah ini bertujuan
untuk menjelaskan peranan IPTEK dalam ISLAM agar bermanfaat bagi kedupan
manusia dan meningkatkan keimanan manusia.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian IPTEK dan ISLAM
IPTEK adalah sebuah kepanjangan dari
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Ilmu
adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan
pemahaman manusia
dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Lalu pengetahuan
adalah informasi
atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang. Pengetahuan
termasuk, tetapi tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip dan prosedur
yang secara Probabilitas Bayesian adalah benar atau berguna. Sedangkan teknologi
atau pertukangan memiliki lebih dari satu definisi. Salah satunya adalah
pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material
dan proses
yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya. Sebagai aktivitas manusia,
teknologi mulai sebelum sains dan teknik. Kata teknologi
sering menggambarkan penemuan dan alat yang menggunakan prinsip dan proses
penemuan saintifik yang baru ditemukan. Akan tetapi, penemuan yang sangat lama seperti roda
dapat disebut teknologi.
ISLAM
adalah agama Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW, dan Islam
merupakan agama yang berintikan keimanan dan amal perbuatan. “Keimanan” itu
merupakan akidah dan pokok (pangkal utama), yang di atasnya berdiri syari’at
Islam. Yang kemudian dari pokok itu keluarlah cabang-cabangnya. Sedangkan
“Perbuatan” itu merupakan syari’at dan cabang-cabang yang dianggap sebagai buah
yang keluar dari keimanan serta akidah itu. Keimanan dan perbuatan, atau dengan
kata lain’akidah dan syari’at’, keduanya itu antara satu dengan yang lain
sambung-menyambung, hubung-menghubungi dan tidak dapat berpisah yang satu
dengan yang lainnya. Keduanya adalah sebagai buah dengan pohonnya, sebagai
musabbab dengan sebabnya atau sebagai natijah (hasil) dengan mukaddimahnya
(pendahuluannya). (Aqidah Islam. Sayid Sabiq h. 15)
Oleh karena adanya hubungan yang erat itu, maka amal
perbuatan selalu disertakan penyebutannya dengan keimanan dalam sebagian besar
ayat-ayat Al Quran Al Karim, hal ini dapat dilihat dalam firman-firman Allah
SWT yang menerangkan hubungan keimanan dan perbuatan, antara lain:
“,,Berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman
dan berbuat kebaikan, bahwasanya mereka itu akan memperoleh surga yang di
bawahnya mengalirlah beberapa sungai”.
QS. Al Baqarah 25
“,,Barangsiapa
yang mengerjakan kebaikan, baik ia lelaki atau perempuan dan ia
seorang yang beriman, maka pastilah Kami (Allah) akan memberinya kehidupan
yang baik dan pasti kami beri balasan dengan pahalanya, menurut yang telah
dikerjakan dengan sebaik-baiknya”.
QS.
An Nahl 97
“,,Sesungguhnya
orang-orang yang beriman dan beramal shalih, maka Tuhan Yang Maha
Pengasih akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang”.
QS.
Maryam 96
2.2. Hubungan IPTEK dan Agama
Ilmu
pengetahuan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari ajaran agama Islam,
sebab kata islam itu sendiri, dari kata dasar aslama yang artinya “tunduk
patuh”, mempunyai makna “tunduk patuh kepada kehendak atau ketentuan Allah”.
Dalam Surat Ali Imran ayat 83, Allah menegaskan bahwa seluruh isi jagat raya,
baik di langit maupun di bumi, selalu berada dalam keadaan islam, artinya
tunduk patuh kepada aturan-aturan Ilahi. Allah memerintahkan manusia untuk
meneliti alam semesta yang berisikan ayat-ayat Allah. Sudah tentu manusia
takkan mampu menunaikan perintah Allah itu jika tidak memiliki ilmu
pengetahuan. Itulah sebabnya, kata alam dan ilmu mempunyai akar huruf yang
sama: ain-lam-mim.
Ilmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.
Iptek atau Ilmu Pengetahuan dan Teknolgi, merupakan salah satu hal yang tidak dapat kita lepaskan dalam kehidupan kita. Kita membutuhkan ilmu karena pada dasarnya manusia mempunyai suatu anugerah terbesar yang diberikan Allah SWT hanya kepada kita, manusia, tidak untuk makhluk yang lain, yaitu sebuah akal pikiran. Dengan akal pikiran tersebutlah, kita selalu akan berinteraksi dengan ilmu. Akal yang baik dan benar, akan terisi dengan ilmu-ilmu yang baik pula. Sedangkan teknologi, dapat kita gunakan sebagai sarana untuk mendapatkan ilmu pengetahuan itu sendiri. Namun, dalam mempelajari dan mengaplikasikan iptek itu sendiri, harus memperhatikan beberapa hal yang penting.
Tidak semua sains dan teknologi yang diciptakan para ilmuwan itu baik untuk kita. Terkadang ada pula yang menggunakan bahan – bahan berbahaya bagi kesehatan lingkungan sekitar. Beberapa dari mereka ada yang menyalahgunakan hasil penelitian tsb. Sesungguhnya Allah melarang kita membuat pengrusakan di bumi, seperti dalam firman-Nya dalam (Q.S. Al-A’raf : 56).
Ilmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.
Iptek atau Ilmu Pengetahuan dan Teknolgi, merupakan salah satu hal yang tidak dapat kita lepaskan dalam kehidupan kita. Kita membutuhkan ilmu karena pada dasarnya manusia mempunyai suatu anugerah terbesar yang diberikan Allah SWT hanya kepada kita, manusia, tidak untuk makhluk yang lain, yaitu sebuah akal pikiran. Dengan akal pikiran tersebutlah, kita selalu akan berinteraksi dengan ilmu. Akal yang baik dan benar, akan terisi dengan ilmu-ilmu yang baik pula. Sedangkan teknologi, dapat kita gunakan sebagai sarana untuk mendapatkan ilmu pengetahuan itu sendiri. Namun, dalam mempelajari dan mengaplikasikan iptek itu sendiri, harus memperhatikan beberapa hal yang penting.
Tidak semua sains dan teknologi yang diciptakan para ilmuwan itu baik untuk kita. Terkadang ada pula yang menggunakan bahan – bahan berbahaya bagi kesehatan lingkungan sekitar. Beberapa dari mereka ada yang menyalahgunakan hasil penelitian tsb. Sesungguhnya Allah melarang kita membuat pengrusakan di bumi, seperti dalam firman-Nya dalam (Q.S. Al-A’raf : 56).
2.3. Alasan Umat Islam di tuntut
menguasai IPTEK
Iptek atau Ilmu
Pengetahuan dan Teknolgi, merupakan salah satu hal yang tidak dapat kita
lepaskan dalam kehidupan kita. Kita membutuhkan ilmu karena pada dasarnya
manusia mempunyai suatu anugerah terbesar yang diberikan Allah SWT hanya kepada
kita, manusia, tidak untuk makhluk yang lain, yaitu sebuah akal pikiran. Dengan
akal pikiran tersebutlah, kita selalu akan berinteraksi dengan ilmu. Akal yang
baik dan benar, akan terisi dengan ilmu-ilmu yang baik pula. Sedangkan
teknologi, dapat kita gunakan sebagai sarana untuk mendapatkan ilmu pengetahuan
itu sendiri. Namun, dalam mempelajari dan mengaplikasikan iptek itu sendiri,
harus memperhatikan beberapa hal yang penting.Umat islam pun juga sangat
membutuhkan IPTEK sebagai alat penyiaran islam, sehingga di tuntut harus
menguasai IPTEK agar pekerjaan / dakwah berjalan sesuai apa yang di inginkan.
2.4. Dampak IPTEK bagi Keimanan Umat
Islam
Dampak IPTEK di masa depan sangat
besar. Yang paling dikhawatirkan di masa depan nanti, banyak orang yang secara
tidak sadar menuhankan teknologi. Apalagi zaman yang semakin maju menyebabkan
peradaban nanti akan bergeser kearah teknologi modern. Ini sangat berbahaya,
bisa – bisa dengan dalih persatuan bersama dan iman yang menipis menyebabkan
mereka lupa pada agamanya. Seperti firman-Nya dalam surat Al-An’am : 6
“Apakah mereka tidak memperhatikan berapa banyaknya generasi
– generasi yang telah Kami binasakan sebelum mereka, padahal (generasi itu)
telah Kami teguhkan kedudukan mereka dimuka bumi, yaitu keteguhan yang belum
pernah Kami berikan kepada-Mu, dan Kami curahkan hujan yang lebat atas mereka
dan Kami jadikan sungai – sungai mengalir dibawah mereka, kemudian Kami
binasakan mereka karena dosa mereka sendiri, dan Kami ciptakan sesudah
mereka generasi yang lain.”
Oleh karena itu, ada perintah pula dari Allah kepada kita
terutama umat islam dalam firman-Nya Qur’an surat Muhammad : 7
“Hai orang – orang yang beriman, jika kamu menolong (agama)
Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.”
Selain itu IPTEK yang tidak dikendalikan dengan baik akan
merusak kehidupan manusia sendiri. Seperti yang sedang kita alami sekarang
yaitu “Global Warming”. Hal ini terjadi dikarenakan salah satu faktornya adalah
ketidak sesuaian antara sains dan teknologi. Mereka berjalan tidak beriringan.
Teknologi yang semakin maju dan sains (lingkungan) yang diabaikan. Baik buruknya
IPTEK, itu tergantung dari kita yang memakainya. Hendaknya kita menghargai pula
kreasi para professor yang berusaha menciptakan alat – alat yang sesungguhnya
bermanfaat bagi kita.
Adapun dampak positif dari adanya Iptek adalah sebagai
berikut :
1.
Mampu
meringankan masalah yang dihadapi manusia.
2.
Mengurangi
pemakaian bahan – bahan alami yang semakin langka.
3.
Membuat
segala sesuatunya menjadi lebih cepat
4.
Membawa
manusia kearah lebih modern.
5.
Menyadarkan
kita akan ke-Esa-an-Nya
6.
Menjawab
pertanyaan yang dari dulu diajukan oleh nenek moyang kita melalui penelitian
ilmiah.
Sedangkan dampak negatif dari adanya Iptek adalah sebagai
berikut :
1.
Dengan
segala sesuatunya yang semakin mudah, menyebabkan orang – orang menjadi malas
berusaha sendiri.
2.
Menjadi
tergantung pada alat yang dihasilkan oleh IPTEK itu sendiri.
3.
Melupakan
keindahan alam.
4.
Masyarakat
lebih menyukai yang instan – instan.
5.
Dengan
memanipulasi makanan yang ada, menyebabkan masyarakat kurang gizi.
6.
Kekhawatiran
masyarakat terhadap IPTEK yang semakin maju menyebabkan peradaban baru.
Kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi dunia, yang kini
dipimpin oleh peradaban Barat satu abad terakhir ini, mencegangkan banyak orang
di pelbagai penjuru dunia. Kesejahteraan dan kemakmuran material (fisikal) yang
dihasilkan oleh perkembangan Iptek modern tersebut membuat banyak orang lalu
mengagumi dan meniru-niru gaya hidup peradaban Barat tanpa dibarengi sikap
kritis terhadap segala dampak negatif dan krisis multidimensional yang
diakibatkannya.
Peradaban Barat modern dan postmodern saat ini memang
memperlihatkan kemajuan dan kebaikan kesejahteraan material yang seolah
menjanjikan kebahagian hidup bagi umat manusia. Namun karena kemajuan tersebut
tidak seimbang, pincang, lebih mementingkan kesejahteraan material bagi sebagian
individu dan sekelompok tertentu negara-negara maju (kelompok G-8) saja dengan
mengabaikan, bahkan menindas hak-hak dan merampas kekayaan alam negara lain dan
orang lain yang lebih lemah kekuatan iptek, ekonomi dan militernya, maka
kemajuan di Barat melahirkan penderitaan kolonialisme-imperialisme (penjajahan)
di Dunia Timur & Selatan.
Krisis multidimensional terjadi akibat perkembangan Iptek
yang lepas dari kendali nilai-nilai moral Ketuhanan dan agama. Krisis ekologis,
misalnya: berbagai bencana alam: Tsunami, gempa dan kacaunya iklim dan cuaca
dunia akibat pemanasan global yang disebabkan tingginya polusi industri di
negara-negara maju; Kehancuran ekosistem laut dan keracunan pada penduduk
pantai akibat polusi yang diihasilkan oleh pertambangan mineral emas, perak dan
tembaga, seperti yang terjadi di Buyat, Sulawesi Utara dan di Freeport Papua,
Minamata Jepang. Kebocoran reaktor Nuklir di Chernobil, Rusia, dan di India,
dll. Krisis Ekonomi dan politik yang terjadi di banyak negara berkembang dan
negara miskin, terjadi akibat ketidakadilan dan ’penjajahan’ (neo-imperialisme)
oleh negara-negara maju yang menguasai perekonomian dunia dan ilmu pengetahuan
dan teknologi modern.
Negara-negara yang berpenduduk mayoritas Muslim, saat ini
pada umumnya adalah negara-negara berkembang atau negara terkebelakang, yang
lemah secara ekonomi dan juga lemah atau tidak menguasai perkembangan ilmu
pengetahuan dan sains-teknologi. Karena nyatanya saudara-saudara Muslim kita
itu banyak yang masih bodoh dan lemah, maka mereka kehilangan harga diri dan
kepercayaan dirinya. Beberapa di antara mereka kemudian menjadi hamba budaya
dan pengikut buta kepentingan negara-negara Barat. Mereka menyerap begitu saja
nilai-nilai, ideologi dan budaya materialis (’matre’) dan sekular (anti Tuhan)
yang dicekokkan melalui kemajuan teknologi informasi dan media komunikasi
Barat. Akibatnya krisis-krisis sosial-moral dan kejiwaan pun menular kepada
sebagian besar bangsa-bangsa Muslim.
Kenyataan menyedihkan tersebut sudah selayaknya menjadi
cambuk bagi kita bangsa Indonesia yang mayoritas Muslim untuk gigih
memperjuangkan kemandirian politik, ekonomi dan moral bangsa dan umat.
Kemandirian itu tidak bisa lain kecuali dengan pembinaan mental-karakter dan
moral (akhlak) bangsa-bangsa Islam sekaligus menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi yang dilandasi keimanan-taqwa kepada Allah SWT. Akhlak yang baik
muncul dari keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT Sumber segala Kebaikan,
Keindahan dan Kemuliaan. Keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT hanya akan muncul
bila diawali dengan pemahaman ilmu pengetahuan dan pengenalan terhadap Tuhan
Allah SWT dan terhadap alam semesta sebagai tajaliyat (manifestasi)
sifat-sifat KeMahaMuliaan, Kekuasaan dan Keagungan-Nya.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Peran Islam dalam
perkembangan iptek pada dasarnya ada 2 (dua).
Pertama,
menjadikan Aqidah Islam sebagai paradigma ilmu pengetahuan. Paradigma inilah
yang seharusnya dimiliki umat Islam, bukan paradigma sekuler seperti yang ada
sekarang. Paradigma Islam ini menyatakan bahwa Aqidah Islam wajib dijadikan
landasan pemikiran (qa’idah fikriyah) bagi seluruh bangunan ilmu pengetahuan.
Ini bukan berarti menjadi Aqidah Islam sebagai sumber segala macam ilmu
pengetahuan, melainkan menjadi standar bagi segala ilmu pengetahuan. Maka ilmu
pengetahuan yang sesuai dengan Aqidah Islam dapat diterima dan diamalkan,
sedang yang bertentangan dengannya, wajib ditolak dan tidak boleh diamalkan.
Kedua,
menjadikan Syariah Islam (yang lahir dari Aqidah Islam) sebagai standar bagi
pemanfaatan iptek dalam kehidupan sehari-hari. Standar atau kriteria inilah
yang seharusnya yang digunakan umat Islam, bukan standar manfaat
(pragmatisme/utilitarianisme) seperti yang ada sekarang. Standar syariah ini
mengatur, bahwa boleh tidaknya pemanfaatan iptek, didasarkan pada ketentuan
halal-haram (hukum-hukum syariah Islam). Umat Islam boleh memanfaatkan iptek,
jika telah dihalalkan oleh Syariah Islam. Sebaliknya jika suatu aspek iptek
telah diharamkan oleh Syariah, maka tidak boleh umat Islam memanfaatkannya, walau
pun ia menghasilkan manfaat sesaat untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Jika peran ini
dapat di satukan, maka perkembangan iptek dan islam sangat seimbang, dan tidak
ada lagi yang namanya penyalah gunaan iptek.
3.2.
Saran
Sekarang
kemajuan IPTEK sangat berkembang, banyaknya alat tercipta terkadang membuat lupa
akan kewajiban kita terhadap Sholat lima waktu yang di jalankan umat islam.
Maka dari itu , jangan pernah terbawa akan kecanggihan IPTEK semata sehingga melupak
kewajiban kita sebagai umat islam.
Adanya
keseimbangan peran IPTEK dalam islam dapat mempermudah kita menjalankan tugas
dunia dan akhirat, tanpa mengorbankan satu di antaranya, dan jika kita hanya
mengutamakan IPTEK , maka keimanan kita akan luntur ,hanya berpacu pada
kecanggihan duniawi. Dan jika hanya mengutakan ke islaman tanpa mengikuti
perkembangan zaman , maka kita akan pernah mendapat ilmu lebih di dunia.
Sedangkan islam mengajarkan bahwa :
Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban
bagi setiap muslim dan di bawah ini ada beberapa hadits yang berhubungan dengan
menuntut ilmu.
Hadits riwayat Ibnu Abdil Bar
“Tuntutlah ilmu walaupun di negeri
Cina, karena sesungguhnya menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim.
Sesungguhnya para malaikat meletakkan sayap-sayap mereka kepada para penuntut
ilmu karena senang (rela) dengan yang ia tuntut. (H.R. Ibnu Abdil Bar).
_____________________________________________________
DAFTAR PUSTAKA
1 komentar:
maaf, riwayat ibnu abdil bar itu bukan hadis, hanya sebuah syair arab
trims